BREAKING NEWS


 

Konflik Internal Partai Gema Bangsa Bekasi Kian Memanas, Wakil Bendahara II Rentina Sitorus Mundur


Bekasi, 23 Oktober 2025
— Konflik internal di tubuh Partai Gema Bangsa (PGB) DPD Kota Bekasi tampaknya belum menemukan titik damai. Setelah sebelumnya Wakil Ketua I DPD, Norma Basari, menyatakan mundur, kini giliran Wakil Bendahara II, Rentina Sitorus, yang resmi melepaskan jabatannya dari kepengurusan partai berlambang burung tersebut.

Rentina mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis (23/10/2025) malam.


Dalam pernyataannya, ia menyoroti gaya kepemimpinan di tingkat DPD yang dinilainya arogan dan jauh dari semangat musyawarah.

“Saya selama ini tidak pernah membangkang. Tapi pemimpin itu seharusnya membimbing, bukan membinasakan,” tegas Rentina kepada Orasi Rakyat, Kamis malam.


Menurutnya, keputusan untuk mundur diambil setelah melihat proses pergantian struktur pengurus DPD yang dilakukan secara sepihak tanpa melalui mekanisme musyawarah sebagaimana mestinya. Ia menilai langkah tersebut menunjukkan sikap tidak menghargai perjuangan pengurus lama yang telah membesarkan partai sejak awal.


“Kalau ada yang bersalah mestinya diklarifikasi dulu, bukan langsung disingkirkan dengan cara-cara arogan. Ini partai, bukan perusahaan. Semua seharusnya diajak musyawarah,” ujarnya menegaskan.


Relawan, Bukan Karyawan


Rentina menegaskan, dirinya bersama rekan-rekan lain bekerja di partai tanpa imbalan, melainkan atas dasar idealisme dan komitmen membangun partai baru yang diyakini membawa semangat perubahan.


“Kami ini relawan, bukan karyawan. Tidak ada yang digaji di partai ini. Justru kami yang mengeluarkan waktu, tenaga, dan uang demi partai. Tapi ternyata tidak dihargai sama sekali,” katanya dengan nada kecewa.


Ia menambahkan, sejumlah pengurus DPD sempat mencoba meminta klarifikasi kepada DPP terkait keputusan yang dianggap sepihak, namun respons yang diterima justru terkesan


lepas tangan.


“Jawaban dari DPP cuma bilang: ‘Ikuti saja aturan yang ada, kalau mau. Kalau tidak mau, ya tidak apa-apa. Jangan menjelekkan.’ Padahal yang kami pertanyakan soal SK baru tanpa musyawarah. Mestinya dikonfrontir dulu,” ungkapnya.


Rentina juga mempertanyakan sikap DPP yang dinilainya tidak konsisten dengan prinsip desentralisasi yang selama ini dikampanyekan partai.


“Partai ini selalu bicara soal desentralisasi, tapi nyatanya semua keputusan diambil sepihak dari pusat. Jadi omongan itu hanya teori, alias omdo,” sindirnya.


Mundur dengan Kekecewaan Mendalam


Sebelum resmi keluar dari grup WhatsApp pengurus DPD, Rentina sempat menulis pesan perpisahan yang mencerminkan rasa kecewanya terhadap kepemimpinan baru.

“Maaf, saya keluar dari grup ini karena pengurus DPD tidak menghargai pendapat dan pengorbanan orang lain,” tulisnya dalam pesan singkat tersebut.


Ia menyebut, bukan hanya dirinya yang mempertimbangkan untuk mundur. Beberapa pengurus lain juga dikabarkan tengah menimbang langkah serupa.

“Banyak yang tidak suka dengan gaya kepemimpinan seperti ini. Sudah banyak yang keluar, dan mungkin akan ada lagi yang menyusul,” ujarnya.


Rentina menyebut bahwa kini kepengurusan DPD Partai Gema Bangsa Bekasi praktis hanya dipegang oleh tiga orang, yakni Dedy Ferdiyanto (Ketua DPD), Dyka (Sekretaris), dan Zaky Safari Ilmi (Bendahara).


“Mungkin terlalu berambisi jadi pemimpin, sampai-sampai teman sendiri ditendang dengan cara arogan,” ucapnya.


Partai Baru, Krisis Datang Lebih Dulu


Konflik di tubuh DPD Partai Gema Bangsa Kota Bekasi mencuat setelah terbitnya Surat Keputusan (SK) baru DPP yang mengganti pengurus inti tanpa melalui mekanisme musyawarah. Pergantian sepihak itu memicu protes dari pengurus lama, termasuk mantan Ketua DPD Budi Ariyanto, yang menilai keputusan tersebut tidak sah dan cacat prosedur.


Kisruh berlanjut hingga sejumlah pengurus dikeluarkan dari grup internal tanpa penjelasan, memperkuat dugaan adanya pola kepemimpinan tertutup dan otoriter di internal partai.


Partai Gema Bangsa sendiri baru resmi berdiri pada Januari 2025 dan memperoleh legalitas Kemenkumham pada Maret 2025. Namun, di usia yang masih muda, partai ini sudah dihadapkan pada konflik serius di tingkat daerah.


Citra Partai Dipertaruhkan


Langkah mundur Rentina Sitorus menambah daftar panjang gejolak di internal Partai Gema Bangsa. Pengamat menilai, jika konflik ini tidak segera diselesaikan dengan bijak, maka potensi perpecahan bisa menyebar ke daerah lain dan mencoreng citra partai yang membawa slogan “politik gagasan.”

“Kalau begini kepemimpinannya, bagaimana orang mau bergabung dengan partai ini?” tutup Rentina.


Hingga berita ini diturunkan, Ketua DPD Partai Gema Bangsa Kota Bekasi, Dedy Ferdiyanto, maupun pengurus DPW Jawa Barat belum memberikan tanggapan resmi atas pengunduran diri Rentina Sitorus dan dinamika internal partai di Bekasi.


Tim redaksi Mandiolinews


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar