Viral Status Soal Nyamuk di Jiko, Warga Minta Puskesmas Gencarkan Sosialisasi Malaria
Halmahera Selatan – Sebuah status di media sosial Facebook milik salah satu warga Desa Jiko, Kecamatan Mandioli Selatan, viral dan memicu perdebatan. Status tersebut berisi saran agar pihak Puskesmas Jiko lebih aktif melakukan kegiatan pencegahan nyamuk dan penyuluhan kesehatan, khususnya terkait malaria.
Namun, unggahan itu justru menimbulkan polemik. Sejumlah oknum pegawai puskesmas dikabarkan tidak senang dengan isi status tersebut dan melontarkan komentar kurang pantas. Bahkan, sebagian pemuda Jiko mengaku tersudut karena merasa disalahkan terkait masalah kebersihan lingkungan.
“Seharusnya pihak puskesmas fokus memberikan penyuluhan dan penanganan malaria, bukan menyalahkan pemuda. Kami hanya memberi saran agar dilakukan kegiatan pemberantasan nyamuk,” ujar salah seorang pemuda Jiko, Kamis (21/8/2025).
Warga Desa Jiko mengeluhkan tingginya populasi nyamuk yang mengganggu aktivitas sehari-hari, baik siang maupun malam. Banyak warga mengaku kesulitan tidur karena gigitan nyamuk, bahkan kelambu tidak cukup efektif.
“Setiap malam kami susah tidur, siang pun sama. Kelambu sudah dipakai, tapi nyamuk masih banyak. Kalau duduk di teras, kaki dan tangan langsung merah karena digigit.
Kami berharap puskesmas segera membuat program pemberantasan nyamuk atau setidaknya memberikan solusi,” tulis warga dalam unggahan yang kini ramai diperbincangkan.
Hingga kini, pihak Puskesmas Jiko belum memberikan keterangan resmi terkait polemik ini.
Warga berharap adanya komunikasi yang baik antara puskesmas dan masyarakat serta digelarnya sosialisasi kesehatan secara rutin agar persoalan malaria dapat diatasi bersama.
Redaksi Mandiolinews