Di Hadapan Kadis DPMD, Warga Geti Lama Desak Kades Pelipus Pesu Dicopot: Gaji Tak Dibayar 2022–2025, BLT 2024 Mangkrak
Halmahera Selatan — Bau dugaan korupsi dana desa di Desa Geti Lama, Kecamatan Bacan Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, kian tak terbantahkan.
Kepala Desa Geti Lama, Pelipus Pesu, dituding keras menyalahgunakan kewenangan, menggerogoti hak rakyat, hingga melumpuhkan jalannya pemerintahan desa.
Fakta mengejutkan terungkap: material pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berupa semen dan besi diduga kuat dijual oleh kades. Akibatnya, proyek sekolah untuk anak-anak usia dini mangkrak tanpa fondasi, sementara anak-anak kehilangan hak mendapatkan fasilitas pendidikan.
“Anak-anak kami butuh sekolah, tapi pembangunan tidak jalan. Bagaimana generasi kami bisa maju kalau fasilitas pendidikan saja dihancurkan oleh kades?” ucap salah satu warga dengan nada geram, Rabu (20/8/2025).
Tidak hanya itu, Pelipus Pesu juga diduga menelantarkan perangkat desa. Sejak 2022 hingga Agustus 2025, gaji perangkat desa macet selama 22 bulan.
Sofyan, salah satu kaur desa, merinci tunggakan gaji tersebut:
2022: 8 bulan belum dibayar
2023: 4 bulan belum dibayar
2024: 4 bulan belum dibayar
2025: 6 bulan belum dibayar
“Kami tetap bekerja melayani masyarakat, tapi hak kami diinjak-injak. Ini bukan lagi kelalaian, tapi penindasan terang-terangan!” tegas Sofyan.
Tak hanya gaji, Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2024 juga belum disalurkan kepada penerima manfaat. Padahal, anggaran sudah dicairkan sejak tahun lalu.
“Sejak 2022, pembangunan nihil. Kami minta DPMD Halsel dan Inspektorat segera lakukan audit. Ada indikasi kuat dana desa dikuras untuk kepentingan pribadi,” ungkap Demas Kape, Kaur Kesejahteraan Desa Geti Lama.
Warga juga menyebut, sejak 2022 tidak pernah ada Musyawarah Desa (Musdes) meskipun anggaran terus mengalir. Pola ini semakin memperkuat dugaan adanya praktik penyalahgunaan dana desa secara sistematis.
Puncak kekecewaan warga memuncak pada 15 Agustus 2025, saat Kadis DPMD Halsel, M. Zaki A. Wahab (ZK) turun langsung melakukan monitoring di Desa Geti Lama. Ratusan warga mengepung dan mendesak ZK agar segera merekomendasikan pencopotan Pelipus Pesu dari jabatannya.
“Sejak 2022 desa kami terbelakang, anak-anak kehilangan hak sekolah, perangkat desa tak digaji, dan BLT terkatung-katung. Kades ini jelas gagal! Kami minta Bupati segera memberhentikan Pelipus Pesu!” teriak warga serempak di hadapan Kadis DPMD.
Warga menegaskan, tuntutan mereka bukan lagi sekadar desakan moral, tetapi sudah menjadi keharusan politik dan hukum. Mereka meminta Bupati Bassam Kasuba segera memerintahkan audit menyeluruh atas pengelolaan dana desa sejak Pelipus menjabat pada 2022.
“Kami sudah terlalu sabar. Kalau pemerintah daerah masih diam, kami siap melakukan aksi besar dan memboikot seluruh aktivitas pemerintahan desa. Jangan biarkan generasi kami dikorbankan demi kerakusan seorang kades,” tegas Sofyan di hadapan Kadis DPMD.
Masyarakat Desa Geti Lama kini bulat mendesak Pelipus Pesu dicopot. Bagi mereka, kepemimpinan Pelipus bukan hanya gagal, tetapi sudah mencederai amanah rakyat dan mempermalukan wajah pemerintahan desa.
“Kami tidak butuh pemimpin yang mengkhianati rakyatnya sendiri. Kalau Bupati tidak segera ambil langkah tegas, kami siap turun jalan dan menyeret kasus ini ke ranah hukum,” ujar salah satu tokoh masyarakat.