MandioliNews com - Malut - Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND) Maluku Utara, Angkat bicara soal banjir yang melanda Desa Lokulamo Halmahera Tengah provinsi Maluku Utara pada tanggal 23-24 Juli 2024.
Mujahir Sabihi Selaku ketua wilayah LMND Malut Menyampaikan, Sejak maluku utara masuk dalam proyek strategi nasional kehidupan rakyat mulai miris kesulitan dan kesakitan suku togutil yang ada di hutan Halmahera Timur dan Halmahera Utara, akibat dari pembongkar hutan oleh teleskop belum lagi rakyat yang mata pencariannya bergantung pada bertani dan nelayan harus menerima nasib buruk hasil tangkapan yang mengalami kesulitan akibat limbah pertambangan. Kamis 25-07- 2024
Pembongkaran hutan secara ugal-ugalan oleh PT. IWIP sehingga menyebabkan Desa Lokulamo Halmahera Tengah mengalami banjir dengan volume tinggi 1/2 meter, dan parahnya lagi sudah kurang lebih seminggu banjir dengan volume tinggi 1/2 meter belum juga surut. Tambah MujahirMujahir Juga Menyatakan peran pemerintah provinsi, Saat ini kita bisa lihat pemerintah provinsi Maluku Utara yang sangat bobrok karena apa? kondisi yang terjadi di desa Lokulamo Halmahera Tengah, mereka hanya diam malah sibuk kampanye serta mempersiapkan diri menyambut momentum pemilihan gubernur ini menunjukkan sistem pemerintahan kita sungguh biadap dan zolim.
Maluku Utara ada empat Kesultanan sala satunya kesultanan Tidore yang memiliki luas konsesi sampai ke Halmahera Tengah yang saat ini kena dampak akibat dari kezaliman industri ekstrak aktif PT.IWIP, sehingga desa Lokulamo dan sekitarnya hampir tenggelam. Apakah pemerintah provinsi Maluku Utara dan kesultanan Tidore harus tatap diam? atau sampai ada korban meninggal dunia kemudian kalian angkat bicara?. Ujarnya
Lebih bobrok lagi spanduk yang terpampang di setiap sudut desa dan kota dengan nasari "SAATNYA TURUN TANGAN" ini menunjukkan turun tangan untuk menyelamatkan rakyat Maluku Utara atau sebaliknya untuk kehancuran rakyat. Tegasnya
Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi provinsi Maluku Utara Mendesak.
Pertama; Mendesak kepada Dinas Lingkungan hidup provinsi Maluku Utara segera menyelesaikan masalah di Halmahera Tengah desa Lokulamo dan sekitarnya.
Kedua; Mendesak pemerintah pusat dan pemerintah provinsi segerah
cabut IUP PT. IWIP karena akan menjadi mala petaka bagi rakyat.
Ketiga: PT. IWIP Harus bertanggung jawab penuh atas musibah banjir yang menimpa masyarakat desa Lokulamo Halmahera Tengah
Keempat; Mendesak ke perwakilan ESDM Provinsi Maluku Utara menangkap dan adili mafia pertambangan yang di maluku utara. Tutupnya Mujahir. * (TU)
0Komentar