BREAKING NEWS


 

Dua Inovasi Puskesmas Soasio Masuk Indeks Inovasi Daerah 2025: Tingkatkan Layanan Kesehatan Melalui Teknologi dan Pendekatan Humanis


Tidore
– Puskesmas Soasio, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, berhasil mencatatkan dua inovasi unggulan dalam Indeks Inovasi Daerah (IID) 2025.


 Kedua program tersebut adalah Kopi Si Jiwa (Ketuk Pintu Pasien Jiwa) dan SiMona Bahenol (Sistem Monitoring Pelayanan Berbasis Online), yang terbukti meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara signifikan.


Inovasi Kopi Si Jiwa diluncurkan pada 2022 sebagai respons terhadap rendahnya angka kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa berat, khususnya skizofrenia. Evaluasi internal menunjukkan bahwa hanya 75% pasien yang menjalani pengobatan secara teratur.


Kepala Puskesmas Soasio, Zulaiha, menjelaskan bahwa masalah utama berasal dari kurangnya keterlibatan keluarga dalam mendampingi pasien. 


“Keluarga sangat penting sebagai Pengawas Minum Obat (PMO), namun banyak yang belum memahami peran tersebut,” ujarnya saat ditemui, Selasa (27/5).


Guna mengatasi persoalan ini, penanggung jawab program kesehatan jiwa, Rusdi Marsaoly, menggagas Kopi Si Jiwa. Melalui program ini, petugas secara proaktif mengunjungi rumah pasien untuk mengantarkan obat dan memberikan edukasi kepada keluarga. Hasilnya, tingkat kepatuhan pasien meningkat hingga 100% pada 2023 dan 2024.


Sementara itu, inovasi SiMona Bahenol hadir pada 2023 sebagai solusi atas lambannya proses monitoring pelayanan kesehatan. Sebelumnya, pencatatan dan evaluasi dilakukan secara manual dengan formulir kertas yang memakan waktu dan biaya. Inovasi ini dikembangkan oleh Iswahyudi bersama tim melalui sistem survei online menggunakan Google Form.


“Sekarang, petugas cukup membuka link survei di ponsel dan mendampingi pengguna layanan untuk mengisi form secara langsung. Evaluasi jadi lebih cepat dan efisien,” terang Zulaiha.


Program ini juga membuka ruang partisipasi masyarakat melalui pengisian form, pengaduan, dan kotak saran. Data yang terkumpul dievaluasi rutin setiap tiga hingga enam bulan dalam rapat tinjauan manajemen yang dipimpin Tim Mutu, diketuai oleh Ibu Tini, dan penanggung jawab INM, Fadina.



Pemerintah daerah turut memberikan dukungan nyata, salah satunya dengan pemberian tiga unit laptop dari Dinas Kesehatan pada 2023, serta tambahan tiga laptop lainnya dari dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


“Tantangan memang masih ada, terutama soal SDM dan infrastruktur. Tapi kami terus berupaya melalui pendampingan dan pengajuan kebutuhan ke dinas terkait,” tambah Zulaiha.


Hasil positif inovasi ini turut diakui Ombudsman RI, yang mencatat peningkatan indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan Puskesmas Soasio mencapai 81,9% pada 2024, masuk dalam kategori “sangat baik”.


Melihat keberhasilan tersebut, Puskesmas Soasio berencana memperluas penerapan model serupa untuk program lainnya, termasuk HIV/AIDS dan imunisasi. 


“Kami selalu melihat hasil evaluasi sebagai dasar untuk mengembangkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” pungkas Zulaiha.


Tim Mandiolinews


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar