Bupati Halmahera Selatan Hadiri HLM TPID, Digitalisasi Keuangan Capai 95%
Maluku Utara – Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, menghadiri High-Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) Provinsi Maluku Utara yang digelar di Hotel Amara, Ternate, pada Sabtu (22/3/2025).
Pertemuan bertema "Penguatan Kemandirian Pangan untuk Stabilitas Harga dan Ketahanan Ekonomi Daerah" ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Bank Indonesia, serta pemerintah kabupaten/kota.
HLM bertujuan memperkuat strategi pengendalian inflasi melalui ketahanan pangan serta mendorong percepatan digitalisasi transaksi daerah guna meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan.
Halmahera Selatan Raih Capaian Digitalisasi Keuangan Tertinggi
Dalam forum tersebut, Kepala Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, Dr. Bambang Heriyanto, memaparkan perkembangan digitalisasi keuangan di kabupaten/kota.
Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Halmahera Selatan mencatat capaian tertinggi dalam penerimaan Pajak Asli Daerah (PAD) dan retribusi melalui transaksi non-tunai, yakni sebesar 95%. Capaian ini disusul oleh Halmahera Tengah dan Pulau Taliabu sebesar 65%, sementara Ternate, Halmahera Barat, dan Halmahera Utara masih berada di bawah 50%.
"Halmahera Selatan menjadi contoh sukses dalam implementasi digitalisasi transaksi daerah. Capaian ini menunjukkan efektivitas kebijakan yang diterapkan pemerintah daerah," ujar Dr. Bambang.
Ia juga menekankan pentingnya percepatan digitalisasi guna meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TP2DD sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri telah meminta kepala daerah untuk menerbitkan Kartu Kredit Indonesia (KKI) sebagai langkah strategis digitalisasi keuangan.
Saat ini, kebijakan tersebut mulai diterapkan di Provinsi Maluku Utara, dengan Halmahera Selatan dan Halmahera Tengah menjadi pelopor implementasi, sementara daerah lainnya masih dalam tahap persiapan.
Strategi Ketahanan Pangan untuk Stabilitas Ekonomi
Selain membahas digitalisasi keuangan, forum ini juga menyoroti strategi penguatan kemandirian pangan sebagai pilar stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat.
Diskusi panel membahas peningkatan produktivitas pertanian lokal, optimalisasi distribusi bahan pangan, serta dukungan bagi petani dan UMKM dalam rantai pasok pangan.
Gubernur Maluku Utara, Serli Laos, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Halmahera Barat, Halmahera Utara, dan Halmahera Selatan sebagai kawasan unggulan dalam pengembangan sektor peternakan, perkebunan, dan pertanian.
“Kami akan memfokuskan pengembangan di tiga wilayah tersebut untuk mewujudkan swasembada pangan sekaligus mendongkrak perekonomian lokal. Pada April mendatang, pihak swasta akan melakukan survei lokasi di masing-masing kabupaten untuk menilai potensi pengembangan sektor ini,” ujar Gubernur Serli.
Dengan keberhasilan digitalisasi keuangan dan strategi penguatan pangan, diharapkan Halmahera Selatan dan wilayah lainnya di Maluku Utara dapat semakin memperkuat ketahanan ekonomi daerah.
Tim Mandiolinews